Minggu, 04 September 2016

Wilayah-wilayah utama di Jakarta

http://greenworldmall.co.id/
                                                                     Jakarta Jaya Raya

Wilayah di Jakarta dibagi menjadi 5 kotamadya:


Jakarta Pusat

Jakarta Pusat adalah kotamadya dengan wilayah terkecil. Sampai hari ini, Jakarta Pusat merupakan pusat dari pemerintahan dan politik. Beberapa tempat penting di Jakarta Pusat antara lain: Istana Merdeka, Istana Negara, Perpustakaan Nasional, Monumen Nasional (Monas), Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.


Jakarta Barat

Kotamadya ini didominasi oleh industri kecil yang berkembang. Di Jakarta Barat inilah terletak sebagian Kota Tua dan peninggalan kolonial Belanda seperti Bangunan Langgam Cina, Jembatan Kota Intan, Gedung Arsip Nasional dan Toko Merah.


Jakarta Selatan

Bermula dari rencana awal sebagai kota satelit, Jakarta Selatan memiliki sejumlah mal modern serta pemukiman eksklusif. Dikenal sebagai daerah terhijau di Jakarta, kini Jakarta Selatan mulai terancam karena pembangunan pesat gedung-gedung modern. Beberapa tempat penting di Jakarta Selatan antara lain Museum ABRI Satriamandala dan Masjid Al-Azhar.


Jakarta Timur

Jakarta Timur adalah wilayah terpadat pada saat ini yang masih ditandai dengan adanya persawahan di beberapa areanya. Dua tempat bersejarah di Jakarta Timur adalah Lubang Buaya dan Kompleks Makam Pangeran Jayakarta.


Jakarta Utara

Jakarta Utara adalah satu-satunya bagian Jakarta yang memiliki akses menuju laut, dengan pelabuhan utama Tanjung Priok. Menariknya, sebagian area Kota Tua terletak di Jakarta Utara sedangkan sebagian lagi di Jakarta Barat. Bangunan bersejarah di Jakarta Utara adalah Gereja Tugu, Museum Bahari dan Rumah Tinggi atau Rumah Si Pitung.

Sejarah Jakarta

Jakarta telah berganti nama beberapa kali, mulai dari Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, Djakarta hingga akhirnya Jakarta. Sebelum abad ke-16, Jakarta merupakan kota pelabuhan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Tarumanagara. Kalapa juga sempat menjadi pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.
Pada abad ke-16, Portugis datang dan menguasai Sunda Kelapa. Fatahillah dari Kesultanan Demak kemudian merebut kekuasaan dari Portugis dan Sunda Kelapa diubah namanya menjadi Jayakarta. Pasukan Belanda pun tiba di Jayakarta pada tahun 1596 dan tidak lama disusul oleh pasukan Inggris. Setelah ketegangan yang terjadi di antara ketiga pihak ini, pasukan Belanda akhirnya berhasil mengalahkan Pangeran Jayakarta dan pasukan Inggris.
Sejak saat itu, pengaruh Belanda menjadi semakin kuat di Jayakarta, mempengaruhi mulai dari terbentuknya kawasan pemukiman baru di Glodok, Merdeka Square, Menteng hingga Kebayoran Baru. Kota Jayakarta juga mengalami perkembangan yang pesat, ditandai dengan dibangunnya Katedral, Pasar Gambir, Stasiun Jatinegara, Masjid Cut Mutiah, Bioskop Metropol serta Bandara Kemayoran.
Dengan bantuan angkatan militer Jepang, kota Batavia dapat ditaklukkan kembali oleh pasukan nasional pada Perang Dunia II. Batavia kemudian berganti nama menjadi Djakarta yang merupakan kependekan dari Jayakarta. Setelah dijajah oleh Jepang, Indonesia akhirnya memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang Jalan Proklamasi), Jakarta.

Pusat Belanja Online Terpercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar