Otak adalah organ yang sangat luar
biasa yang di miliki oleh manusia. Namun kita seringkali terjebak pada
cara belajar yang turun menurun dari jaman dahulu. Padahal jika kita
mengerti bagaimana cara otak bekerja, bukan tidak mungkin kita dapat
menjadi lebih pintar di sekolah.
Contohnya
saja saat seseorang belajar selama 1 jam setiap harinya, akan
menghasilkan lebih baik dibanding mereka yang belajar dengan sistem
kebut semalam. Sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian terhadap
cara kerja otak. Dan ternyata banyak cara yang dapat digunakan untuk
membantu otak bekerja lebih maksimal saat belajar. Apa saja? Berikut
ulasannya.
Lakukan Pre-Test
Sebelum
mempelajari sesuatu cobalah lakukan tes terlebih dahulu. Benediktus
Carey, penulis dari How We Learn, mengatakan bahwa mengetes diri sendiri
sebelum mulai belajar adalah hal yang paling menarik dalam memahami
cara kerja otak. Cara mengetesnya cukup mudah, buatlah seperti quiz
terhadap diri sendiri sebelum mulai belajar.
"Dalam
berbagai percobaan psikolog telah menemukan bahwa salah menjawab dalam
pretesting bukanlah hal yang buruk", kata Carey. "Sebaliknya, dengan
mencoba menebak suatu jawaban akan mengubah cara berpikir dan bagaimana
otak kita menyimpan informasi yang terkandung dalam sebuah pertanyaan.",
lanjutnya. Otak manusia cenderung akan mengingat lebih saat salah
menjawab.
Pretest ini juga akan
membuat otak semakin siap untuk belajar. Sama halnya seperti mesin untuk
dipanaskan, begitu juga dengan otak. Saat otak sudah siap untuk
belajar, maka hasil yang di dapat akan menjadi lebih maksimal.
Beri Jeda dalam Belajar
UC
Irvine neurobiologis Christine Gall dan Gary Lynch menemukan bahwa
tikus yang dilatih dengan beberapa sesi singkat tetapi secara
berulang-ulang dengan jeda 1 jam tiap sesinya memiliki performa tes
memori yang paling baik. Tikus tersebut akan memiliki memori yang lebih
buruk saat dilatih hanya dengan satu sesi yang panjang (mirip dengan
cara belajar di Indonesia).
Memang
pengetahuan teknik ini telah diketahui bahkan dari abad ke 19. Beberapa
tahun lalu Lynch dan Gall menemukan alasannya. Mereka menemukan
mekanisme biologis mengenai jeda dalam belajar ini. Mereka menemukan
bahwa sinapsis dalam otak mengkodekan memori yang terjadi di dalam
hippocampus akan bekerja jauh lebih baik ketika di aktifkan sebentar
dalam interval 1 jam.
Hal ini
menjelaskan mengapa belajar secara terus menerus (sistem kebut semalam)
tidak akan efektif. Hanya ada satu set sinapsis otak yang bekerja saat
otak diforsir untuk belajar. Sementara itu dengan memberlakukan jeda,
otak memiliki banyak sinapsis yang membuat otak bekerja lebih powerful.
Ubah suasana belajar
Daripada
duduk di meja Anda dan belajar selama berjam-jam, cobalah cari
pemandangan yang baru. Dengan melakukan hal ini, otak akan lebih mudah
mengingat informasi. Karena saat Anda mengubah suasana belajar, otak
akan dipaksa mengambil informasi yang sama di tempat yang berbeda dan
itu membuat informasi dianggap lebih berguna oleh otak.
"Otak
membutuhkan variasi," kata Carey. "Ia ingin bergerak, ingin
beristirahat secara periodik. Anda tidak harus menggunakan kursi yang
sama, ruangan yang sama, untuk menghafal pelajaran". Yang lebih
menariknya lagi, otak manusia akan cenderung mengingat lebih baik saat
mengalami kondisi suasana yang sama.
Dalam
suatu eksperimen, beberapa siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
pertama harus belajar dan mengingat informasi dalam kondisi suasana yang
tenang sementara kelompok kedua harus belajar di tempat yang kondisinya
berisik. Lalu kedua kelompok tersebut masing-masing dibagi menjadi dua
kelompok lagi dimana mereka akan di tes untuk menjawab pertanyaan di
tempat berisik atau tenang. Hasilnya adalah mereka yang menghadapi
suasana yang sama saat belajar dan ujian memiliki skor yang baik
dibandingkan mereka yang berbeda. Oleh karena itu, biasanya ujian di
Indonesia memiliki suasana yang tenang dan artinya dalam belajar
sebaiknya juga harus di tempat yang tenang.
Tidur Siang Secara Teratur
Pada
tahun 2013, peneliti dari University of Massachusetts bernama Amherst
menemukan bahwa tidur siang ternyata mendukung peningkatan memori pada
anak-anak prasekolah.
Psikolog
Rebecca Spencer telah mempelajari lebih dari 40 anak-anak usia
prasekolah dan dia menemukan bahwa anak-anak yang tidur siang dilakukan
secara teratur memiliki performa yang lebih baik dalam mengerjakan
tugasnya dibandingkan dengan yang tidak tidur siang.
Untuk
mengeksplorasinya lebih lanjut, para peneliti merekrut 14 anak-anak
prasekolah tambahan untuk datang ke laboratorium. Mereka mencatat hasil
perubahan biologis saat tidur siang yang rata-rata selama 73 menit. Di
sini Spencer dan rekannya menemukan ternyata ada korelasi antara
gelombang otak dan memori saat terjadi tidur siang. Akan terjadi
aktivitas konsolidasi antara gelombang otak dan memori.
Buatlah Pertanyaan Pada Diri Sendiri daripada Membaca Ulang
Membaca
ulang tidak akan berpengaruh banyak pada memori seseorang. Namun
menguji kemampuan di sela-sela belajar akan menghasilkan efek yang
sangat positif. Begitu kata Jeffrey D. Karpicke dan Henry L. Roediger.
Dengan
menguji diri sendiri dengan pertanyaan, otak justru akan lebih kuat
dalam mengingatnya daripada membaca ulang. Jangan buang waktu Anda untuk
membacanya kembali. Ujilah diri sendiri setelah itu review kesalahannya
dimana.
Bedakan Proses dan Progres
Belajar
adalah kata yang lucu. Kita menggunakannya cenderung lebih kepada pada
menghapal dan mengingat segala sesuatu. Kita semua tahu belajar adalah
sebuah proses. Bila Anda mendapat nilai bagus dalam ujian, apakah sudah
selesai sampai sana saja? Tentu tidak. Mendapat nilai bagus itu artinya
Anda telah membuat progres (kemajuan) dalam proses pembelajaran seumur
hidup Anda.
Belajar untuk Dilupakan
Membuat
kesalahan saat belajar mungkin bisa berdampak pada Anda menjadi lebih
mengingat kesalahan Anda tersebut. Tapi hal tersebut hanya berlaku jika
kesalahan Anda tipis.
Menjawab
pertanyaan dengan asal-asalan tidak akan membantu dalam proses belajar.
Tapi menjawab dengan hampir benar justru akan menjadi batu loncatan agar
seseorang untuk mengingat apa yang di pelajarinya. Begitulah kata
Andree An Cyr, lulusan jurusan psikologi dari Universitas Toronto.
Dari
penemuan ini, justru mengarahkan pada penemuan selanjutnya yang
menyatakan bahwa lupa dengan sesuatu itu tidak lah buruk. Lupa tentang
apa yang dipelajari adalah wajar dan hal tersebut mungkin dapat membuat
kita salah dalam menjawab pertanyaan (salah tapi bukan menjawab dengan
asal-asalan). Tapi justru dengan lupa, hal tersebut dapat menjadi spam
filter di dalam otak. Ketika otak bekerja untuk mengingat apa yang
mereka lupakan biasanya otak akan memiliki ingatan yang lebih kuat saat
nantinya mereka menemukan kembali jawabannya.
Ajari Orang Lain
Mungkin
ungkapan "untuk dapat belajar dengan lebih baik caranya adalah dengan
mengajarkan orang lain" ada benarnya. Dalam sebuah studi terbaru yang
dipublikasikan di Memory & Cognition, John Nestojko, seorang
peneliti dari Universitas St. Louis, menemukan bahwa peserta didiknya
yang mengajar siswa lainnya mengalami perubahan cara berpikir mereka.
Mereka akan cenderung menemukan cara yang lebih efektif dalam menjawab
pertanyaan saat tes.
Percobaan
dilakukan terhadap sejumlah siswa dimana sebagian siswa harus
mempelajari suatu materi dan sebagian siswa lainnya dituntut untuk
mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk membantu sebagian siswa
lainnya. Pada kenyataannya mereka semua di uji.
Ketika
seorang mempersiapkan diri untuk mengajarkan sesuatu pada orang lain,
mereka akan cenderung mengambil poin-poin pentingnya saja dan membuatnya
menjadi informasi yang terstruktur. Dengan cara ini hasilnya adalah
siswa akan belajar lebih efektif.
Belajar Adalah tentang Mengerti bukan Mengetahui
Hal
ini mungkin masih menjadi masalah di pendidikan Indonesia dimana
sebagian siswa selalu dipaksa untuk menghapal. Sementara itu mengetahui
suatu materi dengan cara menghapal tidaklah efektif. Sebaliknya mengerti
materi akan jauh lebih efektif.
Otak
akan cenderung mengingat suatu pelajaran jika orang tersebut
memahaminya dengan baik dibandingkan menghapalnya. Contoh simpelnya saja
apakah Anda tahu hasil dari 309 x 201? Tentu jika Anda sudah mengetahui
cara kerja konsep perkalian angka tersebut tidaklah sulit. Mungkin
hanya perlu beberapa menit untuk menyelesaikannya. Bandingkan jika Anda
harus menghapal tabel perkalian untuk menjawab pertanyaan tersebutSumber Link:
http://ikelas.com/berita/76/9-cara-belajar-yang-mendukung-cara-kerja-otak
Sukses Tindakan Positif:
https://beritamlm-online.blogspot.co.id/2016/09/sukses-karena-tindakan-positif-positive.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar